Kuliah Sambil Jualan, Kenapa Tidak?

 

 

Kuliah sambil jualan kini sudah jadi hal umum. Mulai dari jualan roti bakar tiap malam, jualan jersey tim bola kesayangan, dropshiper jaket anime, sampai jadi reseller camilan kekinian yang jualan di sela-sela dosen menjelaskan. Memang nggak mudah untuk mulai dan menjalani, tapi selalu ada kalimat sakti untuk mengobarkan semangat, “Kalau udah suka, ya jalani aja. Dikuat-kuatin.” Kalau sudah berjalan pun, tetap ada konsekuensi yang harus diterima, seperti lelahnya raga dan pikiran.

Tapi…… Jangan terlalu terpaku kepada “Aduh, aku bisa nggak ya?”, jangan berfokus pada nggak bisanya. Fokus pada manfaat yang dapat diraup dari kuliah sambil jualan. Apa saja sih manfaatnya? Ini dia.

  1. Menambah Pengalaman dan Ilmu

Kodrat manusia memang untuk belajar hingga akhir hayatnya. Nah, dengan kuliah sambil jualan, kita akan mendapatkan ranah baru untuk menambah ilmu, selain kampus. Kita akan mengenal hal baru di tempat baru. Dan yang lebih mantap, kita akan menemukan sesuatu yang mungkin sebelumnya kita nggak pernah tahu dan rasakan.

  1. Memiliki Penghasilan Sendiri

Apa sih yang paling penting dari kuliah sambil jualan? Ya tentu, punya penghasilan sendiri. Hehe… Siapa sih yang nggak mau? Dengan punya penghasilan sendiri, kita bisa mengurangi beban orangtua, dan pastinya bisa disisihkan untuk tabungan.

  1. Menambah Kenalan

Ini nih yang menarik, menambah kenalan. Siapa tahu, setelah lulus kuliah nanti, kenalan-kenalan kita bisa jadi partner dalam mengembangkan bisnis dan jualan. Ingat, menyambung silaturrahim berarti menyambung rezeki. Hehe….

  1. Meningkatkan Level Percaya Diri

Pengalaman jualan saat masih kuliah akan meningkatkan level percaya diri saat sudah lulus nanti. Paling nggak, karena sudah pemanasan,  kita nggak kaget lagi saat nanti masuk dunia dengan persaingan yang lebih keras. Hahaha……

Nah, sekarang pilihan ada di tangan, mau lakukan atau nggak. Semoga manfaat-manfaat di atas nggak bikin galau berkepanjangan saat memilih. Dan yang pasti, hasil nggak akan mengkhianati proses. Semangat…….

Ingin Banyak Rezeki? Senanglah Memberi

 

“Lebih baik tangan di atas, daripada tangan di bawah”

Pasti hapal dong dengan kalimat bijak di atas? Sedari kecil hingga sekarang, sering banget kalimat itu muncul, entah tulisan maupun diucapin orang. Tapi, seberapa sering kita menerapkannya di kehidupan? Seberapa ringan tangan kita untuk selalu berada di atas? Mungkin kita bisa merenung sejenak lewat sebuah cerita berikut.

Alkisah, ada dua anak manusia yang siap dilahirkan ke dunia. Malaikat pun bertanya kepada mereka, “Jika diberi pilihan, kalian akan memilih menjadi orang yang selalu menerima atau orang yang selalu memberi?” Anak pertama dengan tertawa menjawab, “Hahaha…. Tentu saja aku akan memilih menjadi orang yang selalu menerima. Hidup pasti jadi asyik, bisa hidup santai dan tidak perlu kerja keras.”

Berbeda dengan anak pertama, anak kedua menjawab, “Biarlah aku menjadi orang yang selalu memberi.” Setelah mendengar jawaban kedua anak itu, malaikat pun mengabulkan keinginan mereka. Kedua anak itu pun lahir ke dunia. Waktu berlalu hingga mereka dewasa. Anak pertama menjadi orang yang selalu menerima tanpa mau memberi. Dia menjadi pengemis. Sebaliknya, anak kedua menjadi orang yang selalu memberi. Dia menjadi orang kaya dan terpandang karena kerja kerasnya.

Sudah tersentuh dan tergerak dengan cerita di atas? Kalau Bonju sih udah tersentuh banget….. L

Memberi itu bisa diibaratkan seperti menabung. Semakin banyak kita memberi kepada orang yang membutuhkan, semakin banyak tabungan terkumpul. Sebaliknya, saat kita ditolong atau menerima sesuatu dari orang lain, tabungan kita akan berkurang. Dan di akhir nanti, kita akan tahu seberapa besar tabungan yang terkumpul.

Sifat suka memberi juga otomatis menggerakkan tubuh kita untuk selalu bekerja keras. Dari hasil kerja keras kita, sebagiannya adalah rezeki milik orang lain yang wajib kita berikan. Masak iya kita mau makan rezekinya orang lain? Nggak banget kan?

Memberi adalah kebaikan yang pasti diajarkan setiap orangtua kepada anaknya. Sekarang giliran kita untuk mulai banyak memberi kepada orang lain. Ingat, alam mempunyai hukum “Semakin banyak memberi, semakin banyak kita menerima”, dan akan terus berputar. Jadi, marilah kita MEMBERI DULU, lalu MENERIMA KEMUDIAN. J